Thursday, December 29, 2011

Because You Loved Me lyrics

Because You Loved Me by Celine Dion

For all those times you stood by me
For all the truth that you made me see
For all the joy you brought to my life
For all the wrong that you made right

For every dream you made come true
For all the love I found in you
I'll be forever thankful, baby

You're the one who held me up
Never let me fall
You're the one who saw me through
Through it all

You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn't speak
You were my eyes when I couldn't see
You saw the best there was in me

Lifted me up when I couldn't reach
You gave me faith 'cause you believed
I'm everything I am
Because you loved me, ooh, baby

You gave me wings and made me fly
You touched my hand I could touch the sky
I lost my faith, you gave it back to me
You said no star was out of reach

You stood by me and I stood tall
I had your love, I had it all
I'm grateful for each day you gave me

Maybe, I don't know that much
But I know this much is true
I was blessed because
I was loved by you

You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn't speak
You were my eyes when I couldn't see
You saw the best there was in me

Lifted me up when I couldn't reach
You gave me faith 'cause you believed
I'm everything I am
Because you loved me

You were always there for me, the tender wind that carried me
The light in the dark shining your love into my life
You've been my inspiration through the lies you were the truth
My world is a better place because of you

You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn't speak
You were my eyes when I couldn't see
You saw the best there was in me

Lifted me up when I couldn't reach
You gave me faith 'cause you believed
I'm everything I am
Because you loved me

You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn't speak
You were my eyes when I couldn't see
You saw the best there was in me

Lifted me up when I couldn't reach
You gave me faith 'cause you believed
I'm everything I am
Because you loved me

I'm everything I am
Because you loved me


By @sayA_zmii

Tuesday, December 27, 2011

Kumpulan Quotes Pilihan


Quotes about “EXCUSE”

“He that is good for making excuses is seldom good for anything else.”
Mereka yang bagus untuk membuat ‘alasan’, jarang sekali bagus untuk melakukan hal lain.
Benjamin Franklin

“Pessimism is an excuse for not trying and guarantee to a personal failure”
Pesimisme adalah ‘alasan’ untuk tidak mencoba dan garansi untuk kegagalan diri sendiri.
Bill Clinton

“There is no excuse for not trying”
Tidak ada ‘alasan’ untuk tidak mencoba.
Barack Obama

“Don’t do what you’ll have to find an excuse for”
Jangan lakukan sesuatu yang pada akhirnya kamu akan punya ‘alasan’ (untuk gagal)
Peribahasa Populer

“Justifying a fault doubles it”
Pembenaran atas kesalahan membuat kesalahan menjadi dua kali lipat.
Peribahasa Perancis

“We excuse our sloth under the pretext of difficulty”
Kita memberi ‘alasan’ atas kemalasan dengan kata kesulitan.
Marcus Fabius Quintilian

“Difficulty is the excuses history never accepts”
Kesukaran adalah ‘alasan’ yang tidak pernah diterima dalam sejarah.
Edward R. Murrow

“Success is a tale of obstacles overcome, and for every obstacles overcome, an excuse not used”
Sukses adalah kisah ketika hambatan berhasil diatasi, dan setiap kali hambatan diatasi berarti ‘alasan’ tidak dipakai.
Robert Brault

“Never ruin an apology with an excuse”
Jangan hancurkan permohonan maaf dengan ‘alasan’.
Kimberly Johnson

“We have more ability than will power, and it is often an excuse to ourselves that we imagine that things are impossible”
Kita mempunyai kemampuan yang lebih dari kekuatan keinginan, dan seringkali ‘alasan’ pada diri kita membuat kita membayangkan sesuatu itu tidak mungkin.
Francois de la Rochefoucauld

“A lie is an excuse guarded”
Kebohongan adalah ‘alasan’ yang ditutup-tutupi.
Jonathan Swift

“One of the most important tasks of a manager is to eliminate his people’s excuses for failure”
Salah satu tugas utama seorang manager adalah menghapuskan ‘alasan’ dari bawahannya untuk gagal.
Robert Townsend

“Bad men excuse their faults; good men abandon them”
Orang yang buruk mengungkapkan ‘alasan’ atas kesalahan mereka, orang baik meninggalkan excuse.
Anonim

Sumber: “No Excuse” by Isa Alamsyah
Note: Buku tersebut sangat menginspirasi saya untuk lebih percaya diri dan berbuat lebih dengan apa yang saya miliki. Memotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Buku yang sangat inspiratif.


By @sayA_zmii

Sunday, December 25, 2011

Coretan Azmii *24 Okt 2010*


Mozaik Kehidupan

          “Hahahaha.. seru banget pelantikannya!” Ica tertawa puas “Kita lari, daki gunug, main di curug, main ujan waahh pokoknya seru banget!” lanjutnya sambil mengangkat kedua ibu jarinya.
          “Betul, betul, gue setuju banget sama lo!” aku menambahkan dan kita semua tertawa. Dua hari sudah dihabiskan oleh aku dan teman-teman juga para pelatih ekskul karate SMP Negeri 3 Depok di Cibatok Bogor untuk melaksanakan acara pelantikan sabuk dan jalan-jalan seru.
          Sore ini kami sudah harus kembali pulang ke Depok “Alhamdulillah, Thanks God” tambahku dalam hati.
          “Oke, semuanya rapihin barang-barang dan masuk ke tronton” Pai Ilham memberi pengarahan. Sehabis penyematan sabuk kami berdoa dan bersiap pulang “Semua udah didalem kan? Gak ada yang ketinggalan?” Pai Ilham kembali memastikan “Oke! Jalan!”
          Tronton penuh sesak oleh kami, karena terbilang sudah sangat kelelahan akhirnya kami semua lebih banyak diam dan tertidur. Pengemudi tronton ini adalah seorang TNI yang entah siapa namanya, sedang disampingnya ada Pai Rida, Pai Laras, dan yang paling pinggir Pai Achong. Tronton yang kami naiki jalan paling duluan, disusul oleh pelatih-pelatih karate yang membawa motor, lalu dibelakang lagi pelatih kami yang membawa mobil. Sebagian dari kami juga ikut didalamnya.
          “Ueekkhhh” namanya Arkan, seorang anak cowok kelas 7 yang tiba-tiba muntah dan membuat semua yang kedapatan duduk dibawah terpaksa berdiri sesaat.
          “Minyak kayu putih sama plastik dong!” Kak Dea membantu. Tak lama masalah ini sudah mampu diatasi. Semua kembali sepi.
          Aku mulai tertidur dibahu kanan Kak Nadya saat detik-detik menebarkan itu berlangsung. “Brrraaaakkk!!” ban belakang sebelah kiri tronton yang kami tumpangi jeblos ke sebuah jurang tak terlalu dalam. “Brrreeeettt!!” tronton itu berputar 180 derajat sebelum akhirnya jatuh ke sebelah kiri.
          “Senpaiii tolooongg” jeritan dan tangisan membangunkanku, seketika tubuhku lemas dan kembali tertidur. Ku rasakan benturan yang sangat hebat dibagian pipiku, terpal tronton terbuka membiarkan sinar mentari sore menerpaku dan teman-temanku yang menjadi korban kecelakaan ini.
          “Ayo! Bangun!” suara warga meleburkan lamunanku, perlahan aku berusaha kembali bangkit meski kunang-kunang dimata tak kunjung pergi. Ku tapakkan kaki yang semakin bergetar tatkala melihat begitu banyak yang tak berdaya, begitu banyak yang menjerit, menangis, berusaha bangun, namun aku tak dapat bicara, tangisan pun tertetes begitu saja.
          “Ayo mii gue bantuin” setelah digotong warga naik ke atas, aku dituntun oleh seorang temanku menyebrangi jembatan. Kembali ku tengok nasib sobat-sobat ku yang lain, masih sama, mereka masih tak berdaya.
          Aku dibawa ke salah satu rumah warga, diteras itu aku duduk termenung. Satu per satu kawan-kawanku mulai menyusul, ada yang digotong oleh beberapa orang, ada yang hanya dituntun oleh temannya dan ada juga yang dengan ekspresi terdiam datang sendirian.
          “Kak, tulang aku patah kak! Huhuhuhu” Diana menangis sejadi-jadinya sambil meraba-raba tulang pundak bagian depannya.
          “Mana coba aku pegang?” Kak Nadya berusaha menenangkan “Kamu gak boleh asal nebak, ayo berfikiran positif” kata Kak Nadya bijak.
          Aku mulai menangis lebih keras saat sesosok lelaki berperawakan gemuk putih datang dengan wajah penuh darah dibagian pelipis “Huaahuhuhu” beberapa orang menenangkanku.
          “Ayo semuanya masuk ke dalam aja!” kata si pemilik rumah. Karena Pai Fatih, Nesya, Diana, dan Danang mendapat luka yang cukup parah, akhirnya mereka dibawa masuk ke kamar.
Satu lagi yang harus kembali aku hadapi, jerit dan tangis menyedihkan dari Pai Arlien yang mengalami luka serius dibagian kakinya “Aaaa! Sakit senpai! Tolongg senpai sakit! Huhuhu” aku mulai kembali menangis dalam dekapan lutut. Ku pendamkan wajah seakan malu bahkan hanya untuk menatap kaki yang berlalulalang dihadapanku.
“Azmii, denger! Kakinya lurusin!” Pai Rida memperingatkan. Tak lama saat ku kuatkan hati untuk menampakan wajah, tangis terpecah dibibir Pai Rida, Ia memeluk dan mencium pipiku sambil berkata “Yang sabar ya, kita beruntung enggak kenapa-napa”
Aku menangis dalam diam, Irma merangkulku sambil menunjukan senyum terbaiknya saat ini dan berkata “Alhamdulillah mii Allah masih ngizinin kita hidup, Alhamdulillah mii kita gak apa-apa, kita masih selamat” aku mengangguk tak berdaya.
Pai Joni datang dengan deraian air mata dan kata maaf yang seakan mengumpulkan kembali hal yang paling menyedihkan dihatiku. Beliau memeluk dan minta maaf pada semua anak didiknya “Maafin senpai ya, yang gak bisa jaga semua dengan baik. Maafin senpai, ini semua salah senpai” begitu tuturnya. Semakin bergetar, sosok yang kuat dan berwibawa seperti beliau terlihat begitu terpukul dibuatnya.
“Yang udah sembuh pindah ke rumah sebelah” Irma dibantu Farah jalan duluan, aku perlahan melangkah dengan sisa-sisa keseimbangan yang ku punya.
Setengah jalan aku terhenti, refleks membuat tanganku menopang pelipis kiri yang bergitu sakit terasa, dan tiba-tiba suara langkah orang berlari berhenti dibelakangku. Sebuah tangan menepuk pundak kananku dan berkata “Azmii, Ini Azmii kan?” wajahnya terlihat “Ayo yang kuat! Nominasi kuat! Nominasi kuat!” semakin heran aku dibuatnya. Ku akhiri dengan kembali melanjutkan perjalanan.
Aku memulai sholat sambil menahan tangis, yang terasa semakin pedih saat akhir doa tetesan itu melewati pipi. Aku tengok salah satu kawanku, mirisnya melihat Irma sholat terduduk karena tak kuasa hanya untuk meluruskan tangannya. Ku simpan kembali tangisan ini. Cerita sedih dari separuh potongan mozaik kehidupanku.
Note: cerita ini adalah pengalaman gue waktu di SMP, gue mulai nulis cerita ini jadi cerpen awalnya karena ada tugas dari guru B.Indonesia. tema tugsanya sih pengalaman, dan menurut gue ini cocok banget, so gue tulis ajade *lebihtepatnyaketik*. dan jadilah cerpen yang hampir gue baca seminggu sekali ini haha.


By @sayA_zmii

Coretan Azmii *beberapa bulan yang lalu*


 Pencobaan Pencurian Dalam Angkutan Umum

           Hati-hati sama pencurian didalam angkot! Kali ini Azmii mau sharing tentang pengalaman sebagai saksi (yg terkunci) atas kejahatan yaitu percobaan pencurian secara sembunyi2 (bukan gerilya tp jg gak blak-blakan) didalam angkot D10 hasil peremajaan. Ikuti cerita lengkapnya..
==================================================================
Pulang sekolah, dan seperti biasa angkot D10 masih penuh juga. Selang gak berapa lama datanglah angkot D10 yang gak begitu penuh, Azmii, olvy dan adeknya naek tuh angkot. Olvy duduk dibangku panjang yang menghadap ke pintu sedangkan Azmii duduk dibangku kecil yang berlawanan arah sm laju kendaraan. Adeknya olvy yg gandul mengaku (keterangan ini dijelaskan pasca kejadian), gini katanya “gue bingung, kok nih dua orang baru ketemu udah ketawa2 aja. Lo inget yang baju putih kepalanya masuk2 itu gak?” Azmii sm Olvy ngangguk.
“Iya tuh, apaan sih” kata Olvy.
“tau tuh, apaan sih ganggu banget. Gue udah curiga mulai dari situ” naluri sok tau Azmii mulai muncul.
“terus kan gue bingung ngapain nih orang dorong2 gue, gue udah pengen jatoh. Ehh ternyata pas gue liat tangannya masuk2 ke tas ibu2 yang duduk paling pinggir itu loh” adeknya Olvy ngelanjutin ceritanya, dan Azmii sm Olvy cm masang tampang prihatin “yaudah gue senggol aja” makin prihatin “eh dia kaget.. terus gak jadi” kata adeknya Olvy “yah kan dia deg2an tuh takut ketauan, tp tangannya masuk lagi. Dalem hati gue mikir, wah kasian nih ibu2. yaudah gue senggol lagi. Sampe akhirnya ada yang turun terus yang baju kuning masuk ke dalem” adeknya Olvy selesai cerita.
“Iya, terus dia duduk samping gua!” sekarang giliran Olvy yang cerita “lu kok gak bilang sih mii dia buka2 tas gue”
Azmii bingung harus jawab apa, tp yg jelas “gue kan takut salah vy, kan kesannya gimana gitu kalo salah”
Olvy jawab lagi “yah, pura2 minjem apaan kek”
“abis gue bingung, tiba2 dia bawa tas gede terus tasnya ditaroh diatas nutupin tangan kirinya. Gue udah mulai curiga ngapain nih orang”
“untung ada anak sekolah kan masuk dan duduk sebelah kiri gue” Olvy lanjut.
“terus gua sebelah kanan lu. Parah banget gue gak disebutin” Azmii rada sok ngambek.
“iye, terus yg bawa tas duduk paling pojok masih satu baris sama gue dan temennya duduk disamping kanannya”
“dan taraa.. tiba2 si baju putih kejang-kejang gak karuan” azmii ngambil alih cerita.
“lu curiga gak mii?” Olvy sedikit memotong saudara-saudara.
Azmii mengabaikan “ihh mana pake keluar air ludah gitu lagi. Yakss”
“dia bilang apa kak ovy?” adeknya Olvy angkat kaki, ehh maksudnya angkat bicara.
“iya, dia bilang panas.. panas..” *mempraktekan* tampang Olvy suram masbro!
“apaan tuh, terus orang yg duduk deket pintu langsung nunjuk ke si baju putih. Katanya, wahh tuh ayan tuh ayan!” azmii cerita ngebut kayak jet. Wusssshh!! “terus kata si tas gede. Gak tau tuh, emang penyakitan! Sambil berusaha sok diri2 gitu” Azmii ngalah karena keliatannya si Olvy udah ngebet pengen ngomong.
“dan lo tau gak yo?” Olvy ngomong ke adeknya.
*hening* gue sm adeknya diem.
“ternyata yg bawa tas gede itu mau ngambil barang si ibu yang didepannya!” semua tampang prihatin “caranya yah dengan diri2 maju kedepan gitu. Sambil nutupin tangannya pake tas dia itu” Olvy selesai.
Azmii mikir “berguna amat ye tuh tas. Kira2 beli dimana yak?” -_-a #skip.
“kak ovy tau dari mana?”
Azmii nyerobot kawan-kawan “pas orang itu turun, dan si ayan turun. Si ibunya itu baru cerita”
“yang sopirnya ngomel itu loh”
“ohh iya iya” adeknya Olvy sok engeh.
“aduhh alhamdulillah gaada yang ilang” si Olvy yang hampir jadi korban ngelepas rasa deg2annya.
“yaiyalah, copetnya pinter kali vy” Azmii nyerocos.
“hah? Maksud lo?” Olvy rada gak terima.
“dia kan buka seleting tas bagian depan lo. Dan lo tau kan isinya apa aja?” nada Azmii rada nyindir.
Perlahan tapi pasti Olvy ngebuka seleting tasnya itu, sambil cengengesan dia ngabsen barang-barangnya “kamus, payung, kunci rumah, aroma terapi” dia nyengir dan bilang “ehee paling berharga kunci rumah dan paling mahal aroma terapi ehee”
“jangan lupa payung biru lo wakakak” Azmii puas.
“iye, oh iya” Olvy ngagetin, sambil nyengir kuda dia ngelanjutin kata-katanya “ada ini” dikeluarinnya uang receh. Ditimangnya beberapa keping seratusan, dua ratusan, dan lima ratusan sambil berhitung “satu,, dua,, tiga,,” blahblahblah.
“jehh -_-“ Azmii mengabaikan.
  Note: udah baca kan pengalaman gue? so, lebih hati-hati ya mulai sekarang ;D


By @sayA_zmii

Coretan Azmii *abis lebaran*


Mau Ikut T-T

          Oke fine! Hari ini gue GALAU !! aarrgghh ankara pada mau ke Bogor, katanya mau silaturahmi sesudah lebaran ke rumah Umi (aku gak tau sinpei ^^) Umi siapa sih? Ada yang tau?? Hiks, gue cm bisa nelen ludah karena dipastikan Gue ENGGAK Akan Boleh Ikut!! Alesannya simple banget, bezzz “karena gue udah kelas sembilan” so?? Emangnya gue gak boleh refreshing gitu?? Tapikan Bogor deket dari rumah gue, tapikan cuma nginep satu hari, tapikan ini bukan gashuku atau pertandingan atau blahblah, tapikan ini cuma silaturahmi, dan tapikan aku juga butuh uang saku untuk ongkos dan makan (soalnya uang lebaran udah ludes), jadi aku butuh izin kaliaaaan wahai orang tuaku yang super (kekek “muji dikit) Arrgghh skip it! Lupain ajah!! Huaaaa ayolah mamah bolehkan aku ikuuutt pliiiissss. Gak apa-apa dah, gue udah pasrah gak boleh ikut ujian atau kapolda cup, tp tolong yang iniiii aja huhh boro-boro diijinin, mintanya aja gua gak punya nyali! Yang ada malah bakal berantem, capek dehh -_-“ udahlah gue titip salam aja sm yang namanya Umi dan semoga kalian selamat sampai tujuan, pulangnya jangan lupa bawa oleh-oleh untuk yang di Depok yak ehehe :P
Note: setelah satu minggu, ternyata kegiatan ini dibatalin ._.


By @sayA_zmii

Saturday, December 24, 2011

Pelajaran Kehidupan

 
Pelajaran Kehidupan

“IPS 96, Agama 94, Pkn 94, B.indo 86. Boleh ikut ujian karate gak??”
Ku tempelkan kertas didepan tv bermaksud agar ayahku melihatnya.
            “pokoknya aku mau ujian!!” pagi-pagi tangis ku seolah mengundang amarah ibuku.
            “gak, sekali ibu bilang enggak ya enggak!” ibuku menarik nafas lega.
            “ibu mah jahat! Tau ahh!” hingga sore pun aku mogok makan karena masih belum diizinkan untuk ikut ujian karate.
            Aku menangis, sedikit berteriak, mengutuk, membenci. Seharian begitu aku didalam kamar “jahat!! Nanti SMA aku kan udah gak karate lagi!”
            “yeh, kok kamu masih nangis aja sih?” ibuku terlihat marah “kamu kan udah janji kelas 9 berhenti karate. Berhenti ikut ujian atau pergi2!!” ibuku marah dan aku hanya terdiam. Masih terdiam.
            Esoknya kedua orang tuaku mendatangiku “makan dulu. Nanti ibu pikirin lagi” aku sedikit tersenyum.
            Hari sabtu aku menyerahkan semua persyaratan ujian. Dan hari minggunya aku ujian mendadak. Senangnyaa, satu hari latihan dan langsung ujian, lulus pula hahaha subhanallah.
            Seminggu sudah ujian berlalu. Rupanya pelantikan yang telah direncanakan cukup membuatku tergiur. Sehabis pulang latihan aku berniat untuk izin ke orang tuaku nanti.
            Sabtu ini aku pulang sendiri. Karena angkot yang menuju rumahku terbilang jarang, aku memutuskan untuk sholat terlebih dahulu dimasjid terdekat. Subhanallah, ramai sekali masjid ini. Banyak Ibu-ibu, anak-anak, dan remaja-remaja berlalulalang. Sungguh bukan keadaan yang seperti biasanya. Yang hanya dihiasi orang-orang yg tidur diemperan dan beberapa orang yg sujud didalamnya.
            “permisi” ku tampakan senyum singkat kepada ibu-ibu yang memperhatikanku. Dengan hati-hati aku berjalan, bermaksud menjaga wudhu ku karena banyak sekali laki-laki berlalulalang tanpa batas apapun.
            Dari dalam tempat sholat wanita aku melihat keluar. Banyak sekali anak-anak kecil yang sedang menulis sebuah surat sambil memegang sesuatu. Ahh.. itu seperti foto copyan rapot SD ku, mirip sekali. Yah, mereka memegang foto copyan rapot mereka. Tapi, untuk apa?
            Aku membuyarkan lamunan dan memulai shalat ku. Entah karena masih digeluti rasa penasaran, sholatku terasa kurang khusuk. Aku malah cenderung mendengarkan percakapan dua remaja putri disebelahku.
Ukhti A : “gantian ya rapihin kerudungnya”
Ukhti B : “he-euh”
Ukhti A : “alhamdulillah ya masih ada acara kayak gini”
Ukhti B : “iya, kita harus bersyukur ternyata masih ada orang yang peduli sama kita”
            Kedua remaja itu pergi. Dengan cepat aku mencerna semua percakapan mereka. Seketika air mata meleleh terlalu dalam, tatkala aku menoleh ke kaca transparan sebelah kiriku. Samar-samar ku lihat spanduk bertuliskan “Rumah peduli anak yatim dan dhuafa”. Teringat semua kekufuran nikmat yang telah aku lakukan. Terbayang wajah ibuku dihari ibu kemarin saat ku hadiahkan beliau dengan rapot ku yang setidaknya tidak mengecewakan. Teringat saat ku katakan “mah, itu hadiah hari ibu dari aku” sambil menunjuk papan tulis yang tertera namaku diatasnya. Ibuku tersenyum, ia berusaha menahan air matanya. Dan sembunyi-sumbunyi aku pun menghapus setitik perih dimataku.
            Ya allah maafkan hamba mu yang penuh dosa ini. Yang tidak pernah merasa cukup atas nikmat yang telah engkau berikan. Yang begitu hina, begitu naif. Jadikan hamba orang yang lebih baik. Dalam mensyukuri segala nikmatmu, dalam memupuk keikhlasan disetiap nafasku, dalam mengahargai mencintai dan menghormati kedua orang tua hamba, guru-guru hamba, sahabat-sahabat hamba, dan semua orang yang mencintai atau hamba cintai. Terimakasih atas segala nikmat yang telah kau berikan ya Allah ya Tuhanku. Jangan pernah palingkan sedikit saja perhatianmu dariku, karena aku pastikan tersesat, aku pasti akan sangat lemah, sangat tak berdaya. Jangan kau ambil semua nikmat yang telah kau berikan wahai Tuhanku yang maha pengasih lagi maha penyayang. Tolong jaga kedua orang tuaku, jangan ambil mereka dari sisiku sebelum aku berhasil membahagiakan mereka. Ku serahkan segala jiwaku karenamu, ku relakan seutuhnya hatiku untukmu, ku arahkan seluruh ragaku dijalanmu. Jaga aku ya Allah,, jauhi aku dari perbuatan-perbuatan yang akan menyesatkanku. Jaga aku dari segala fitnah, perbuatan zinah, dan juga segala tipu daya syeitan. Hanya kepadamu aku memohon dan meminta pertolongan. Amin allahumma amin.

By @sayA_zmii

Monday, December 12, 2011

100 TRUTHS ABOUT ME

 100 TRUTHS ABOUT ME

The Basics
Full Name? Azmii Nanda Fadhilah
Nicknames? Azmii
Hometown? Depok
Current Hair Color? Black
Natural Hair Color? Black
Long or Short Hair? I think short
Tall or Short? Yeah, I'm short :P
Piercings? No!
Tattoos? I hate it!
Righty or Lefty? Righty
Elementary School? SDN Mekarjaya 7 and SDN Kalimulya 2
Middle School? SMP Negeri 3 Depok
High School? I don't know (wish SMA S) amin ya Allah
Siblings? I don't have
Wear glasses/contacts? No, but I have different size of eyes #like this o_0 hohoho

Firsts
First Best Friend? I can't remember
First Time You Moved? Hmm.. -_-a
First Celebrity Crush? Lee Dong Hae
First Teacher? Hmm.. My mother? (at home)
First Scary Movie? I can't remember
First Pet? Rabbits

Lasts
Last Thing You Ate? Fried chicken with rice
Last Thing You Drank? Mineral water
Last Person You Texted? That man
Last Person You Called? Olvy
Last Song You Listened To? I don't care by 2NE1
Last Time You Cried? Last night
Last Book You Read? No excuse
Last Time You Painted Your Nails? Perhaps two years ago?? -_-a

Nexts
Next Trip You'll Go On? Boker (Botani Square)--> with Olvy
Next Thing You're Going To Eat? Fusili #nyamnyam
Next Book You'll Read? My own book maybe?? ahaha
Next Thing You'll Do After This? Copy this survey and make note on facebook

Favorites
Color? Black, brown, blue and white
TV Show? Korean drama
Candy? I'll avoid it
Drink? Orange juice and mineral water
Animal? Nothing
Restaurant? PH
Clothing Store? Rabbani
Day of the Week? Wednesday!! \(^o^)/
Season? Winter
Weather? Rain # I can remember someone I hate
Holiday? At home

Have You Ever...
Been in the Hospital? Yes, of course
Had Surgery? No! #jangan ampe
Failed a Grade? Never
Been Drunk? Never!
Been Arrested? Never!
Been Camping? Have never, but maybe someday
Stayed Awake Longer That 24 Hours? Not yet, my mother would get angry huaahaha
Studied Abroad?  Maybe someday # Aaamiiin
Been in a Car Accident? Ever, several times
Caused a Car Accident? I don't understand what you mean
Broken A Cell Phone? Often. Heuh. Zet.
Prank Called A Teacher? Let it remain be my secret # huaahaha
Taken Gymnastics? Hohoho of course
Gone Skinny Dipping? Wait! Let me ask my mother. Ohh, She said NO!!
Kissed a Total Stranger? Ueeekkhh :P
Gone Bungee Jumping? I think, I don't have enough strength to do that
Ridden a Roller Coaster? Yup, I feel so excited ^^
Gotten Kicked Out of a Movie Theater? What!? What the hell I'm doing?? .-.
Held a Conversation With a Homeless Person? Have never, I'll try
Had Someone Close to You Die? My grandfather, I miss him T_T
Made a Wish at 11:11? I wish every time
Played DDR? Yes, with my friends

This Year Have You...
Gotten a New Job? Gotten a new best friends I think hehehe
Gotten a New Pet? I learned my lesson (about it)
Bought a Car? I just a student at junior high school you know??
Bought New Clothes? Time of the feast of Eid al-Fitr
Changed Your Appearance? This is my appearance and I'm not going to change
Made New Friends? Of course
Stolen Anything? Never and should never

This or That
Call or Text? Call
Hot or Cold? Cold
Writing or Typing? I choose both # hahai
Books or Movies? I like both and you can't force me to choose one :P
Rap or Country? Rap
Guitar Hero or Rock Band? Guitar Hero
Weekdays or Weekends? Weekdays, because I was busy on the weekends
Jeans or Sweats? Jeans
Waffles or Pancakes? I like both, but I choose Waffles # hmm..
Vanilla or Chocolate? Chocolate b^,^d
Cats or Dogs? Not both # I'm sorry

Do You...
Use Chapstick? Hah??
Recycle? Recycle plastic waste? Yes, I've
Have a Lucky Number? I like the number nine and multiples thereof
Write Songs/Poems? Write poems is my hobby but I have been stopped
Have a Journal/Diary? I have both
Have a Sketchbook? No, I haven't
Believe in Love at First Sight? Love is difficult to know and I have been stopped think about that
Go to Church? Never! # Al-Kautsar
Have a Job? Of course
Have a Curfew? Karate exercises included or not??
Still Watch Disney Movies? Why not?!
Wear Makeup? Only on the wedding party
Plan an Instrument? Not yet

Ten Years From Now
How Old Will You Be? I can't understand !!
Will You Still be in College? No, I think...
Where Will You Live? I wish in the other country <(-_-)>

@sayA_zmii

Sunday, December 11, 2011

My First Karate Championship



My First Karate Championship

         Me and my friends in Karate Club went to Sukabumi. The Karate championship would be held in Cisaat Sukabumi. Today it’s time for me and my group to have a rival. In the Karate championship, we know two categories, there are kata and kumite. This picture is when Me and my group in kata’s category show us performance on the mattress. It is my first championship, and I feel so nervous, but my friends give me a support, they’re giving me expectancy. And Yeah, I succeeded to get a silver medal. It’s the first time I got my first medal. Thanks for all. Ica 1 and Ica 2, they are my very important partner’s, they’re always be the best friend in every single time. Huhh, It is a excited experience and I feel so interest when I remember it. Now, when I must say goodbye for our experiences in that time because I have to finish my final examination and I have some dreams for my future but I promise I never forget you, she or he, they or we, and our next or past experiences. I will always miss their, their laugh, their joke, their smiles and their sound when they was feel worry about me. They will be the best one I have. I hope there or anywhere I stay, they never forget me like I promise their in this time. They are my twice family.
Azmii   Ica 2   Ica 1